Bicara film action yang memukau di awal tahun, jawabannya hanya ada satu film, yaitu Kingsman: The Secret Service. Film terbaru dari Matthew Vaughn yang dulu pernah mengarsiteki Kick-Ass dan juga X-Men: First Class dapat dikatakan sebagai film action paling menghibur dan paling eksplosif di awal tahun 2015. Dengan tema ‘campur sari’ layaknya film James Bond yang dikawinkan dengan film Kick-Ass maka Kingsman: The Secret Service lahir dengan segala kehebatan dan kekerasan elegannya itu. sama halnya dengan Kick-Ass, masih adaptasi dari komik karya Mark Millar, Kingsman: The Secret Service mempunyai ‘signature’ tidak jauh beda dengan Kick-Ass, yaitu kekerasannya yang brutal tapi cantik, dan kalau anda suka Kick-Ass, saya jamin anda akan jatuh cinta dengan Kingsman: The Secret Service.
Cerita film Kingsman: The Secret Service
sebenarnya sederhana, ada organisasi rahasia yang berusaha menciptakan
perdamaian dunia, nama organisasi tersebut bernama Kingsman, yang sudah
turun temurun dari jaman perang dunia berusaha untuk melindungi dunia
dengan cara yang sangat invisible alias tidak terekspos sama sekali.
Sayangnya, suatu waktu, satu agen Kingsman tewas mengenaskan ketika
berusaha menyelamatkan seorang profesor yang diculik oleh seorang
penjahat jenius dan super duper kaya bernama Valentine (Samuel L.
Jackson). Kematian sang agen Kingsman itu memicu rasa penasaran Galahad
(Colin Firth), agen Kingsman lainnya yang berusaha mencari dalang
dibalik kematian rekannya.
Sambil
menyelidiki konspirasi ala Valentine yang agak absurd di awal, Galahad
juga berusaha merekrut agen baru untuk menggantikan rekannya yang tewas.
Seorang remaja begundal bernama Eggsy (Taron Egerton) pun menjadi
kandidiat kuat Galahad untuk menjadi seorang agen Kingsman. Dibantu
Merlin (Mark Strong) dan juga agen muda lainnya yang bernama Roxy
(Sophie Cookson), Galahad dan Eggsy berusaha menghentikan Valentine dan
kaki tangannya yang ‘cantik-cantik beringas’, Gazelle (Sofia Boutella)
dalam usaha mengurangi populasi di muka bumi dengan cara ‘seleksi alam’
secara ‘halus’, kurang lebih mirip-mirip dengan rencana Ozymandias di
film Watchmen, ha-ha.
Bicara film Watchmen, Valentine di Kingsman: The Secret Service
memang mempunyai kesamaan dengan Ozymandias selain rencana ekstrim
menyelamatkan bumi itu, mereka berdua sama-sama jenius dan kaya raya dan
orang melihat mereka sebagai ‘penyelamat’. Tapi hal tersebut bukan
masalah, karena kalau bicara soal penjahat paling elegan diantara dua
itu, Ozymandias tetap menjadi pilihan utama. Tapi kalau bicara soal
plot, memang tidak ada yang baru, beruntung style Matthew Vaughn
membungkus film Kingsman: The Secret Service yang
menjadikan film berdurasi hampir dua jam itu seru tidak ada tandingan,
adegan aksi yang dilakukan Colin Firth pun elegan tiada tara dibalik
setelan jas mahalnya itu, apalagi koreografi fighting scenenya yang
ciamik dan juga lelucon dan aksen British yang kental dan menambah nilai
plus bagi saya pribadi.
Walau sayang sekali ketika saya menonton Kingsman: The Secret Service,
adegan aksi di dalam gereja disensor habis-habisan, padahal katanya itu
adalah adegan aksi yang paling brutal setelah opening scene-nya yang
berdarah-darah itu. Entah kenapa lembaga sensor Indonesia masih saja
annoying kalau urusan sensor menyensor seperti ini, alasan adegan aksi
di dalam gereja disensor katanya takut menyinggung umat Kristiani, tapi
adegan yang memperlihatkan pantat mulus artis yang menginginkan anal
seks di ending tetap ada tuh, entah disorientasi entah khilaf, yang
jelas tahun 2015 adalah tahun yang menyebalkan buat para pecinta film di
Indonesia yang menginginkan film-film favoritnya bisa ditonton
seutuhnya.
Rating
Trailer
0 comments:
Post a Comment